Ada kegiatan baru yang diikuti oleh seminaris Seminari Menengah Santo Paulus Palembang khususnya yang berasal dari paroki Santo Paulus, Muara Bungo, Senin (29/6). Kegiatan itu ialah proses pembinaan di seminari menengah dipindahkan ke paroki masing-masing seminaris. Sebanyak empat seminaris dan satu orang calon frater diosesan Palembang yang berasal dari paroki Santo Paulus Muara Bungo mengikuti kegiatan yang diprogramkan oleh Seminari Menengah di paroki mereka. Kegiatan ini diprogramkan sebagai upaya untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus corona di kalangan seminaris, berhubung virus ini sudah menyebar luas di daerah palembang tempat Seminari Menengah berada.
Meneruskan yang disampaikan oleh pihak Seminari, romo Joko selaku pastor paroki mengatakan bahwa kebijakan belajar di paroki ini bertujuan agar para seminaris tetap mengikuti bentuk pembinaan Seminari Menengah. “Kalian harus mampu untuk mengatur diri sebagai seorang seminaris. Jadikan paroki ini sebagai Seminari kalian” kata romo Joko kepada para seminaris di sela-sela waktu pertemuan bersama. Program ini pun dibuat agar para seminaris dapat menimba ilmu dari pengalaman mereka yang tinggal bersama para imam yang ada di parokinya. Program yang dibuat ini akan berlaku sampai batas waktu yang tidak ditentukan atau dengan kata lain sampai situasi di daerah palembang dianggap sudah memungkinkan dimulainya proses pembinaan sebagaimana mestinya.
Mereka yang termasuk seminaris dari paroki ini, terdiri dari 2 orang kelas Gramatica (kelas 1 SMA) yakni Yosefhin N Manurung dan Ritma Agustio, dan 2 orang kelas Poesis (kelas 3 SMA) yakni Marchelius Rizi Panjaitan dan Andre Yusuf Renata Tarigan. Selain para seminaris, terdapat juga seorang calon frater diosesan Palembang yang mengikuti masa live-in di paroki ini, yakni Yonathan Galih Amar Pratama.
Sampai berita ini ditulis, para seminaris ini belum memasuki masa daring (belajar online) sebagaimana yang sudah diprogramkan oleh pihak Seminari. Masa daring akan dimulai pada tanggal 13 Juli. Mereka masih mengikuti jadwal yang dibuat oleh pastor paroki, di mana jadwal itu dibuat dengan tetap mengindahkan aturan yang berlaku umum di seminari. Jadwal harian yang dibuat pun disesuaikan dengan jadwal yang ada di paroki, sehingga dikatakan bahwa jadwal itu bercorak semi-seminari. Sebelum masa daring, kegiatan pagi hari diisi dengan konfrensi bersama romo yang bertugas di paroki, dan pada malam hari diisi oleh frater TOPer yang bertugas di paroki ini. Romo-romo yang mengajar diantaranya RD. Silvester joko Susanto, RP. Benedicktus Sihura OFM,Cap, dan RD Ignatius Dwijoko, serta frater Basilius Klobor (Frater TOP).
Kontributor: Yonathan Galih Amar Pratama
Asal paroki: St. Paulus Muara Bungo, Jambi
Calon frater TOR Keuskupan Agung Palembang
Diunggah: bob67 | Tanggal: 27-07-2020 13:28
Tags: biara