Profil Komlit
VISI, MISI dan PELAYANAN
KOMISI KATEKETIK, KITAB SUCI DAN LITURGI
KEUSKUPAN AGUNG PALEMBANG
1. SEBAGAI SUATU LEMBAGA PELAYANAN
Komisi Kateketik, Kitab Suci dan Liturgi Keuskupan Agung Palembang sebagai lembaga yang diutus untuk pelayanan yang diarahkan kepada pembangunan Gereja keuskupan yang meliputi tiga wilayah propinsi (Sum-Sel, Jambi, Bengkulu) dalam bidang katekese, kerasulan Kitab Suci, liturgi serta pelayanan pastoral secara umum, yang berorientasi pada Kerajaan Allah.
Komisi Kateketik Kitab Suci dan Liturgi Keuskupan Agung Palembang membantu Gereja keuskupan untuk menjalankan misinya, yaitu mewartakan kabar baik Kerajaan Allah di tengah masyarakat dalam segala segi hidupnya, dalam keadaan sekarang, dalam perspektif perkembangannya di kemudian hari, membantu kerasulan kitab suci bagi seluruh umat serta mengupayakan pelayanan untuk pengembangan iman umat terutama dalam membangun perayaan iman pada jaman ini.
Membangun Gereja yang berorientasi pada Kerajaan Allah dalam konteks Gereja Indonesia, khususnya Gereja di tengah peradaban dan budaya di Sumatera bagian Selatan, berarti mengusahakan agar umat kristiani:
Melalui pelayanan Liturgi:
2. PELAYANAN DALAM PROGRAM
Komisi Kateketik, Kitab Suci dan Liturgi melayani umat untuk membangun dan mengembangkan hidup menggereja melalui karya katekese, kitab suci dan liturgi dan pastoral (seperti dalam program pembinaan jemaat) mewujudkan misinya mewartakan kabar baik di tengah masyarakat dengan dialog dan kesaksian hidup.
Komisi berusaha mewujudkan pelayanan seperti dalam program (lihat lampiran)
A. KURSUS PETUGAS LITURGI
Liturgi akan menjadi perayaan iman yang baik dan benar jika para petugasnya menghayati perannya masing-masing. Maka diperlukan pembinaan para petugas liturgi: lektor, dirigen, kolektan, organis, pemazmur, pelayan komuni, tatalaksana dan petugas lainnya. Materi kursus masih “umum” belum diberikan keterampilan khusus bagi masing-masing petugas.
Diharapkan setelah kursus, peserta memahami: arti liturgi secara umum, mema-hami struktur liturgi dan memahami penje-lasan masing-masing bagian dalam Tata Perayaan Ekaristi maupun Tata Perayaan Sabda yang dipimpin oleh awam, memahami makna simbol dan gerak dalam liturgi, memahami alat-alat liturgis dll. Kursus dibutuhkan 3 kali pertemuan atau satu hari.
B. PEMBINAAN LEKTOR
Dalam waktu 2 hari atau 6 kali pertemuan, peserta yang belum pernah mengikuti kursus dasar liturgi maupun Kitab Suci akan dibimbing mendalami materi dasar:
Dilanjutkan dengan materi khusus menjadi lektor yang meliputi:
Jika peserta sudah menerima kursus dasar maka dibutuhkan waktu khusus untuk kursus keterampilan menjadi lektor.
C. KURSUS MEMIMPIN PERAYAAN SABDA HARI MINGGU DAN HARI RAYA OLEH AWAM (Prodiakon)
Gereja sangat membutuhkan tenaga awam untuk menjadi pemimpin Perayaan Sabda Hari Minggu (PSHM) di kapel-kapel stasi yang tidak bisa diadakan Perayaan Ekaristi pada hari Minggu. Untuk mempersiapkan para pemimpin perayaan sabda tidak sesederhana yang kita bayangkan, maka perlu diadakan pembekalan secara sungguh-sungguh bahkan harus kontekstual.
Diharapkan dengan kursus ini di setiap stasinya peserta berani memimpin Perayaan Sabda Hari Minggu, mampu mempersiapkan alat dan bahan serta menyusun doa yang dibutuhkan dalam perayaan sabda termasuk menyiapkan renungan sederhana.
Materi yang disampaikan a.l:
Waktu yang dibutuhkan adalah 3 hari penuh.
D. KURSUS DIRIGEN
Dirigen sangat menentukan kemeriahan dan kesakralan dalam liturgi. Oleh sebab itu petugas dirigen harus dipersiapkan dengan baik.
Dalam pelatihan ini akan belajar tentang:
Kursus dirigen bisa dilaksanakan secara berkala, artinya tiap seminggu sekali pertemuan bisa juga secara penuh seluruh materi diberikan dalam beberapa hari.
E. PEMBEKALAN PRODIAKON
Prodiakon (pro = selaku; Lat) berarti pemeran-ganti diakon di dalam liturgi (menerimakan komuni, memimpin ibadat dan pemakaman), pastoral (mengajar agama, membacakan Injil dan berkotbah) dan ikut membantu administrasi gerejani.
Prodiakon, yang awam-beristri dengan usia minimal 35 tahun, tidak menerima tahbisan melainkan pelantikan oleh vikjend atau deken atau pastor paroki, supaya berperan aktif terutama dalam memelihara hidup rohani umat lingkungan suatu stasi (wilayah)
Prodiakon adalah orang awam yang ditugaskan oleh uskup untuk membantu menerimakan Tubuh Tuhan (komuni) dalam rangka Perayaan Ekaristi, Liturgi Sabda dan kepada orang sakit dan untuk memimpin ibadat non sakramental dan tanpa (memberikan) berkat.
Seseorang dilantik bukan untuk masa jabatan seumur hidup, melainkan hanya untuk masa waktu tertentu (biasanya tiga tahun) dan bertugas dalam wilayah pelayanan tertentu
Syarat Menjadi Prodiakon antara lain memiliki nama baik sebagai pribadi maupun keluarga, diterima oleh umat, mempunyai penampilan yang layak
Dalam pembekalan atau kursus ini, peserta akan dibimbing untuk memahami hal-hal yang diperlukan bagi Pro-Diakon dalam pelayanannya:
Waktu yang dibutuhkan untuk pembekalan 2 hingga 3 hari. Jika peserta sudah pernah menjadi pelayan komuni, tinggal melihat kebutuhan yang dirasakan perlu saja.
1. PEMBEKALAN DPP (Dewan Pastoral Paroki)
Menjadi Dewan Pastoral Paroki adalah suatu panggilan mulia. Bukan pastor yang memanggil, tetapi Kristus sendiri yang memilih dan menentukan mereka. Kristus yang memanggil untuk ikut ambil bagian dalam karya agung penyelamatan manusia. Alangkah mulianya panggilan ini.
Materi pembekalan tingkat dasar:
Waktu yang dibutuhkan: 2 hari (Sabtu sore s/d Minggu sore). Paroki yang berminat segera mendaftarkan kepada kami.
2. PEMBINAAN PARA PENATUA JEMAAT
Di setiap kring atau lingkungan ada orang-orang yang selama ini “dituakan” atau dianggap sebagai sesepuh atau “orang bijak-sana”. Mereka inilah yang selama ini menjadi daya dorong sekaligus tempat meminta nasehat bagi umat sekitarnya. Tetapi sayang mereka tidak pernah disegarkan dan dibina secara khusus. Penghayatan imannya sudah bagus tetapi pengetahuan agamanya perlu disegarkan, untuk dibagikan kepada umat lainnya.
Program ini akan diuntai sedemian rupa sehingga sangat cocok untuk penyegaran rohani sekaligus melatih keterampilan para penatua jemaat.
Waktu : Dua hari (Sabtu Sore s/d Minggu Siang). Program ditawarkan untuk paroki-paroki.
3. REKOLEKSI/ PENYEGARAN ROHANI
Menjadi pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP) adalah panggilan yang tidak mudah dilakukan oleh seorang awam. Tugas ini membutuhkan dorongan kekuatan dari Roh Kudus, tidak bisa mengandalkan kemampuan diri sendiri. Dalam perjalanan tugas selama periode yang diembannya, sering menghadapi kekecewaan dan kegagalan apalagi kritikan itu muncul dari umat yang harus dilayaninya.
Untuk menjadi lebih bersemangat dan setia pada panggilannya yang telah dikukuhkan dalam pelantikan oleh Bapa Uskup itu perlu dukungan dan penyegaran rohani setiap saat.
Rekoleksi merupakan jalan tengah untuk membantu pengembangan spiritualitas dan semangat pelayanan para pengurus DPP dan semua umat yang mempunyai tanggungjawab dalam pelayanan pastoral.
Bahkan program ini bisa digunakan bagi semua saja yang ingin mengikuti rekoleksi. Tentu bahan disesuaikan dengan kelompok atau peserta.
4. PENERBITAN BUKU
Kami telah menerbitkan buku-buku yang sangat dibutuhkan dalam membangun Komunitas Basis. Buku-buku tersebut merupakan hasil pengamatan kami selama pelayanan di paroki-pa-roki terutama dalam kesempatan pembinaan pemuka jemaat. Bagi yang membutuhkan dapat memesan seperlunya.
Buku yang telah diterbitkan antara lain:
Buku ini berisi tata-cara, doa-doa, bacaan hari Minggu dan mazmur tanggapan, doa umat dengan dipimpin oleh awam.
Buku ini merupakan buku untuk mendoakan orang sakit, perawatan jenasah, upacara pemakaman dan doa arwah, dipimpin oleh awam. Di stasi dimana pastor tidak bisa setiap saat hadir dan melayani umat yang meninggal dunia, pemimpin ibadat awam sangat dibutuhkan untuk menggantikan peran pastor dalam hal ini. Buku ini sangat membantu para pelayan awam yang ingin menjalankan tugas pastoral sekitar orang sakit dan meninggal dunia.
Buku ini berisi doa-doa keluarga yang kateketis. Cocok bagi pengembangan rohani orang tua bersama anak-anak dalam keluarga.
Buku ini merupakan pedoman yang sudah diresmikan oleh Bapa Uskup Agung sebagai pegangan bagi para pengurus DPP. DPP akan mampu menjalankan tugas dengan baik dan benar jika mempunyai pedoman pastoral yang memadai dan resmi dari pimpinan Gereja.
Bahan-bahan ini dapat dipakai untuk pertemuan kring atau lingkungan pada masa-masa khusus: Adven, Pra-Paskah, Bulan Maria, Bulan Kitab Suci dan bahan lain yang berkaitan dengan Sinode Keuskupan Agung Palembang.
Buku ini berisi tentang penjelasan sekitar makna dan struktur Tata Perayaan Ekaristi. Dalam rangka pengembangan liturgi yang menyesuaikan dengan pembaharuan TPE saat ini, tentunya sangat diperlukan penjelasan yang benar.
Buku-buku lain sudah ada terutama buku-buku yang berhubungan dengan pemberda-yaan Komunitas Basis Gerejani yang sedang digalakkan di Keuskupan Agung Palembang ini.
Diperbarui pada tanggal 12-02-2020 17:33