Sesucen

Sesucen

Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku”

(Minggu Prapaskah III Th B: Kel 20,1-17, 1Kor 1,22-25, Yoh 2,13-25)

 

Minggu Prapaskah III kita mendengar warta Injil tentang Yesus yang membersihkan Bait Allah dari segala kambing, domba, lembu, para penukar uang dan para pedagang binatang kurban. “Ambillah semuanya ini dari sini, jangan membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan” (Yoh 2,16), firman Tuhan. 

Ada kewajiban bagi setiap orang Yahudi untuk mengadakan kurban setahun sekali pada hari raya paska Yahudi. Kurban yang dimaksud adalah kurban bakaran dari binatang yang tak bercacat dan terbaik (bdk Im 1-7). Binatang yang dipersembahkan sebagai kurban bakaran itu antara lain lembu, domba, kambing, dan merpati. Masing-masing sesuai tingkat kemampuan ekonomi mereka. 

Orang Yahudi yang berada di sekitar Yerusalem dapat mempersembahkan binatang yang mereka pelihara sendiri. Bagi mereka yang datang dari tempat jauh di luar Yerusalem hampir tidak mungkin membawa binatang kurban dalam kondisi terbaik. Untuk itu mereka terpaksa membeli hewan kurban yang dijual di Bait Allah. Hal ini dijadikan kesempatan oleh para pedagang untuk memeras uang pembeli dengan harga tinggi. 

Demikian juga para penukar uang berlaku curang terhadap orang-orang yang datang dari luar Yerusalem dan hendak menukar uang untuk persembahan di Bait Allah. Mata uang asing tidak boleh dimasukkan ke dalam kotak persembahan dalam Bait Allah karena dianggap najis.

Ironisnya, semua kejahatan itu dilakukan di Bait Allah. Demi mengembalikan kehormatan dan kekudusan rumah Tuhan, Yesus mengusir para penukar uang dan pedagang. Rasul Paulus pernah menulis, “Kamu adalah Bait Roh Kudus”. Prapaskah merupakan kesempatan untuk SESUCEN (menyucikan diri), bersih diri dan berbenah di hadapan Tuhan. Mari terus berbenah agar hidup semakin indah.

don justin

 

 

 

Diunggah: unio | Tanggal: 06-03-2021 11:51

Tags: homili-renungan