Hari ini Yesus masuk Yerusalem bersama para pengikut-Nya. Ia mengendarai seekor keledai muda. Di sepanjang jalan Yerusalem, orang banyak berdatangan sambil melambai-lambaikan daun palma dan tangan mereka. Keledai muda ini mulai berpikir dalam hatinya,
"Wah, banyak banget nih orang, kok pada melambai-lambai sih, memangnya mereka melambai ke siapa ya ?"
Kemudian keledai ini coba mengangkat kaki kanannya yang sebelah dan coba melambai-lambaikan kepada kerumunan orang tersebut. Eh, ternyata kerumunan orang tersebut membalas lambaian keledai itu. Berpikirlah keledai itu,
"Wah, ternyata mereka pada melambai ke saya, wah, ternyata saya terkenal juga yah, coba melambai lagi ah..."
Si keledai itupun melambai lagi, kali ini ke arah sebelah kirinya. Ternyata kerumunan yang ada di sebelah kirinyapun membalas lambaian si keledai tersebut, sehingga keledai itupun menjadi semakin sombong.
Di sepanjang jalan keledai tersebut terus melambai-lambaikan kakinya ke orang-orang yang berkerumun di sana. Saking semangatnya, si keledai tidak sadar kalau ia mengangkat kakinya terlalu tinggi, sehingga akhirnya gedebuuk... Yesuspun terjatuh.
Si keledai masih tidak sadar bahwa Yesus sudah terjatuh dan tertinggal di belakangnya. Ia masih terus melambai-lambaikan kakinya dengan semangat. Sampai akhirnya ia mulai heran, mengapa orang-orang kini berpaling dari dirinya dan tidak lagi melambai-lambaikan tangan ke arahnya. Bahkan kerumunan orang tersebut mulai sepi dan mulai berkerumun di tempat lain.
Akhirnya si keledai pun sadar, bahwa Yesus sudah tidak ada di punggungnya lagi, bahkan sudah tertinggal jauh di belakang dirinya.
Kita diajak mengikuti Yesus masuk ke Yerusalem dan memeluk penderitaan bersama-Nya. Tanpa Yesus, kita bukan siapa-siapa. Dia-lah yang memberikan segala karunia. Bersama murid-murid Tuhan kita pun berseru, “HOSANNA! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, ...”.
Don Justin
Diunggah: unio | Tanggal: 27-03-2021 14:57
Tags: homili-renungan